Penerbit Pustaka Fahima :: Mendorong Anda Menjadi Paham:: Jl. Munggur No. 07 Yogyakarta. Phone: 0274 - 585374

Senin, 11 Mei 2009

Hijrahnya Cinta


Judul : HIJRAHNYA CINTA

Penulis : Endik Koeswoyo


Penerbit : Pustaka Fahima

Harga: 35.000 (Belum Discount)











Dari Penerbit

Sebelum Ayat-Ayat Cinta (AAC) menjadi begitu fenomenal, mainstream sastra Indonesia cenderung kea rah “sastra sekuler”, seperti bias kita lihat pada cerpen-cerpen di media massa. Juga Saman-nya Ayu Utami yang beberapa waktu lalu berhasil menempatkan dirinya sebagai market leader san ikon sastra Indonesia.
Tapi setelah kemunculan AAC, pergeseran itu mulai tampak. Dan seperti jamak terjadi di Indonesia, kesuksesan suatu produk akan serta merta diikuti produsen-produsen yang mengusung produk sejenis. Maka di banjirilah display took-toko buku dengan buku (baca:karya sastra) yang arahnya tak jauh-jauh dari AAC.
Hijrahnya Cinta (HJ), seperti diakui penulisnya (Endik Koesoyo), bisa dikategorikandalam genre sastra Isalami, sebuah istilah yang sebenarnya debateble. Meskipun novel ini lahir seiring gegap gempitanya sastra berlatar belakang Islam, tetapi tentu saja ada sesuatu yang khas sehingga kami selaku penerbit memutuskan menerbitkan Novel ini.
Cerita diawali dengan pertemuan Nisa-mahasiswi Fakultas Ekonomi yang sedang terjauh dari agama, dengan Arif- mahasiswa Sastra Indoensia. Arif yang diposisikan sebagai pembawa pesan keislaman digambarkan mempunyai pengetahuan agama yang cukup dan akrab dengan komunitas santri. Meski begitu, dalam kesehariannya Arif mempresentasikan pemuda masa kini yang gaul dan berpikiran terbuka. Inilah yang barangkali coba diangkat penulisnya, bahwasanya keberagamaan seseorang tidak bisa dinilai dari hal-hal lahiriah. Arif, dalam hal ini meakili sosok Islam yang santun, terbuka, dan tidak terjebak dalam fanatisme kelompok. Faham, golongan atau partai tertentu.
Masalah kemudian muncul setelah Arif bertemu Amel, mahasiswi kedokteran yangs ama sekali tidak mengenal agama. Sosok Amel tak jauh dari gambaran gadis-gadis Ibu Kota yang sering kita jumpai dalam sinetron-sinetron televisi: cantik, berlimpah materi, tetapi tidak memiliki dasar agama. Saiap yang akhirnya Arif pilih, apakah Nisa yang anggun ataukan Amel yang cantik? Silahkan Anda baca novel ini sampai selesai.
Bahasa yang sederhana dan komunikatif menjadikan novel ini ebak dibaca siapa saja. Judul Hijrahnya Cinta dipilih bukan sekedar agar terkesan Islami, tetapi memang memiliki pesan tertentu. Kata hijrah meski memiliki cakupan makna yang luas, identik dengan peristiwa yang terjadi semasa Rasullulah, yaitu perpindahan beliau dan para pengikutnya dari Makkah ke madinah.
Tekanan penduduk Makkah yang semakin hari semakin keras menajdi salah satu alasan terjadinya hijrah. Tentu saja proses ini menjadi dalah satu alasan terjadinya hijrah. Tentu saja proses perpindahan ini bukan hal yang mudah. Meninggalkan kampung halaman, sanak famili, juga usaha yang telah dirintis bertahun-tahun, tentu sangat menyesakkan. Tetapi hijtahnya Rasul dan para sahabat ke Madinah ternyata membawa hikmah luar biasa. Dari Madinah inilah Islam akhirnya berkembang dengan sangat cepat.
Dalam persoalan cinta pun seringkali terjadi hal-hal seperti itu. Adakalanya kita harus meninggalkan orang yang telah lama kita cintai, lalu kita belajar mencintai orang lain. Tak jarang pula kita harus kehilangan orang yang kita cintai., merelakannya untuk bersanding dengan orang lain. Tentu semua itu bukan hal yang mudah. Tak jarang luka yang ditimbulkannya bergurat begitu dalam dan lama. Tapi seberapa dayakah manusia melawan kehendak-Nya? Perdebatan penganut Qodariyah (free will) dan Jabariyah (determinisme) memang tak pernah berakhir. Tetapi satu hal yang perlu kita yakini: apa yang Tuhan pilihkan buat kita, itulah yang terbaik. Kuncinya: husnudlon pada Allah. Itulah salah satu pesan penting dari novel HIJRAHNYA CINTA. Selamat menikmati!


Penerbit Pustaka Fahima

0 komentar:

  © Blogger templates The Professional Template by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP